Arti Islam

Secara istilah arti islam adalah apa yang disyaratkan oleh ayat suci ini, yakni:

“Bala man aslama wajhahu lillahi wa hua muhsinun, falahu ajruhu ‘inda robbihi wala khoufun ‘alihim wala hum yahzanuun

yakni, muslim adalah dia yang menyerahkan segenap wujudnya di jalan Allah taala. Yakni mewakafkan wujudnya untuk Allah taala. dan untuk mengikuti kehendak-kehendakNya, serta untuk meraih keridhaan_Nya. Kemudian dia berdiri teguh diatas perbuatan-perbuatan baik demi Allah taala. Dan dia menyerahkan segenap kekuatan amaliah wujudnya di jalan Allah. Artinya, secara akidah dan secara amalan, dia telah menjadi milik Allah taala semata.

Secara akidah adalah demikian, yakni dia memahami segenap wujudnya secara khakikat secagai sesuatu yang telah dicipatakan untuk mengenali Allah taala, untuk mentaati-Nya, dan untuk meraih kecintaaan serta keridhaan-Nya. Sedangkan secara amalan adalah demikian, yakni murni demi Allah dia melakukan kebaikan-kebaikan hakiki yang berkaitan dengan segenap kemampuannya dan yang berhubungan dengan segenap karunia anugerah Allah. Namun dengan penghayatan dan pendalaman sedemikian rupa seolah-olah pada pandangan keitaaannya dia sedang menyaksikan wajah Saang Ma’bud haqiqi itu.

Sekarang dengan menelaah ayat-ayat tersebut diatas , setiap orang berakal dapat memahami bahwa hakikat Islam baru dapat merasuk ke dalam diri sesoarang apabila wajudnya diwakafkan untuk Allah taala dan untuk jalan-Nya. Dan amanat-amanat yang dia terima dari Allah taala, dia serahkan kembali kepada Sang Penganugerah Sejati itu. Dan tidak hanya secara akidah saja , melainkan secara amalanpun dia memperlihatkan seluruh bentuk Islamnya serta hakikat sempurna Islam tersebut. Yakni seorang yang mengaku Islam membuktikan bahwa tanganya, kaki, kalbu, otak, akalnya, pemahamannya, kemarahannya, rasa kasihnya , kelembutan hatinya, ilmunya, segenap kekuatan rohani dan jasmani yang ia miliki, kehormatannya, hartanya, ketentraman dan kebahagiaanya dan apa saja yang ada secara zahir maupun batin mulai dari rambut-rambut di kepalanya hingga ke kuku-kuku kakinya , bahkan sampai niat-niatnya, partikel partikel kalbunya, dorongan nafsunya, kesemuanya itu telah mengikuti Allah taala sedemikian rupa sebagaimana anggota anggota tubuh yang dimiliki seseorang taat mengikuti orang itu. Ringkasnya hal itu harus terbukti bahwa langkah kebenaran itu telah mencapai suatu derajat dimana saja yang dia punyai sudah tidak lagi menjadi miliknya, melainkan telah menjadi milik Allah taala. Dan segenap bagan tubuh serta kemampuan, telah dikerahkakn untuk mengkhidmati ilahi, sekan-akan semua itu menjadi bagian tubuh Al haq.

Dan dengan menelaah ayat-ayat itu, hal inipun tampil dengan jelas dan nyata bahwa mewakafkan hidup di jalan Allah taala yang merupakan hakikat Islam ada dua maaam,.

Pertama, menyatakan hanya Allah taala itulah zat yang disembah , dituju dan dicinta serta tidak menyekutukan apapun dalam penyembahan, kecintaaan, takut dan harapan terhadap-Nya. Dan hal-hal yan berkaitan dengan pengkudusan-Nya, pemujian terhdap-Nya, penyembahan-nya dan segenap tata krama penyembahan-Nya, hukum-hukum-Nya, periintah perintah dan larangan-larangan-nya serta hal-hal yang berkaitan dengan keputusan dan takdir samawi , kesemuanya itu diterima dengan sepenuh hati. Kemudian sepenuhnya menggali segenap kebenaran suci dan makrifat-makrafiat suci yang merupakan sarana untuk mengetahui qudrat-qudrat-Nya yag maha luas, dan yang merupakan perantara untuk mengetahui derajat tinggi permerintah dan kerajaan-Nya, serta yang merupakan suatu penunutun kokoh untuk mengenali kemurkaan-kemurkaan dan anugerah-anugerah-Nya.

Jenis kedua, mewakafkan hidup di jalan Allah taala adalah mewakafkan hidup dalam mengkhidmati, bersikap solider sependeritaaan membantu mencarikan  jalan, membantu memikul beban dan benar-benar merasakan kepedihan hamba-hamba-Nya. Menanggung  penderitaan untuk memberikan ketentraman pada orang-orag lain, dsan rela merasakan kepedihan atas diri sendiri demi kesejahteraan orang lain.

Dari pernyataaan ini diketahui bahwa hakikat Islam sangat mulia. Dan seorang manusia tidak pernah dapat secara hakiki menyandang sebutan mulia sebagai warga Islam selama dia belum menyerahkan kepada Allah seluruh wujudnya bersama segenap kemampuan, keinginan dan kehendaknya. Dan mencabut diri dari keakuannya (egosime) serta dari segenap hal yang berkaitan dengn itu, dan menjauhi jalan keakuan tersebut.

Jadi, secara hakiki seseorang itu baru dapat dikatakan Muslim tatkala timbul suatu revolusi besar di dalam kehidupannya yang penuh kelalaian. Kemudian, eksistensi wujud nafs amarah yang dia miliki berserta segenap doronganya srentak punah. Lalu , setelah maut tersebut, di dalam dirinya mulai timbul kehidupan baru sebagai orang yang berbuat kebaikan demi Allah. Dan itu adalah suatu kehidupan suci yang di dalamnya tidak terdapat apapun kecuali ketaatan terhadap Sang Khalik dan sikap solider terhadap sesama makhluk.

Ketaatan terhadap sang khalik adalah demikian, yakni dia siap untuk menerima kehinaan dan kenistaan demi menzahirkan kehormatan, keperkasaan, serata keesaan-Nya. Dan dia siap menerima ribuan kematian demi menghidupkan tauhid-Nya. Dan  dalam ketaatan terhadap-Nya, satu tangan bisa rela memotong tangan yang lain. Dan dalam kecintaaan akan keagungan perintah-Nya serta dalam kehausan akan keridhoaan-Nya dia membenci dosa sedemikian rupa seakan-akan dosa itu adalah suatu api yang siap melahap ,atau bagai racun yang mematikan ,atau sebuah halilintar yang dapat menghanguskan, sehingga harus melarikan diri dari dosa dengan segenap kemampuannya. Ringksanya, untuk mengikuti kehendak-Nya, kita harus meninggalkan segenap kehendak jiwa kita. dan untuk melekat dengan-Nya , terimalah sayatan-sayatan luka yang sangat menyakitkan .d an untuk memberikan bukti ikatan-denganya, putuskanlah segenap ikatan nafsu.

Dan mengkhidmati makhluk Allah adsaalah dmeikian, yakni sekian banyak kebutuhan makhluk dan sekian banyak faktor serta jalan yang dicipatakan Sang Pembagi azali untuk membuat sebagian membutuhkan sebagian lainnya, dalam seenap hal tersebut memberikan manfaat kepada makkhluk semata-mata demi Allah dengan solidaritas hakiki tanpa maksud tertentu serta dengan solidaritas sejati yang dapat timbul dari dirinya. Dan membantu setiap yang membutuh kan bantuan , melalui kemampuan anugerah Allah. Dan menganugerahkan semua kekuatan untuk mengadakan perbaikan dunia dan akhirat bagi makhluk-makhluk.

Jadi inilah ketaatan dan pengkhdimatan demi Allah yang sangat mulia, yang bercampuur dengn kasiih sayag dan kecintaan, serta dipenuhi oleh ketulusan dan sikap meerendahkan diri. Inilah Islam dan hakikat Islam serta intisari yang diraih setelah memperoeh kematian dari nafs, dorongan alami, nafsu dan kehendak.” (Ainah Kamalaat-e-Islam, hal 57-62)

Tags: , ,

38 Comments to “Arti Islam”

  1. Tulisan artikel di blog Anda bagus-bagus. Agar lebih bermanfaat lagi, Anda bisa lebih mempromosikan dan mempopulerkan artikel Anda di infoGue.com ke semua pembaca di seluruh Indonesia. Salam Blogger!
    http://www.infogue.com/
    http://agama.infogue.com/arti_islam

  2. Mesti dibedakan antara Islam dan Ahmadiyah.
    Nabinya saja beda, yang satu asli dan yang menyusul hanya copy, ngaku Nabi Isa, jelmaan yang sempuna dari nabi-nabi sebelumnya. Lihatlah pada wahyu yang dia terima:

    “Dalam wahyu ini Tuhan menyebutkanku Rasul-Nya, karena sebagaimana sudah
    dikemukakan dalam Brahin Ahmadiyah, Tuhan Maha Kuasa telah membuatku
    manifestasi dari semua Nabi, dan memberiku nama mereka. Aku Adam, Aku Seth,
    Aku Nuh, Aku Ibrahim, Aku Ishaq, Aku Ismail, Aku Ya’qub Aku Yusuf, Aku Musa,
    Aku Daud, Aku Isa, dan Aku adalah penjelmaan sempurna dari Nabi Muhammad
    SAW, yakni aku adalah Muhammad dan Ahmad sebagai refleksi. (Haqiqatul Wahyi,
    h. 72).” (Hal. 11-12)

    Mudah2an mata hati kita bisa lebih terbuka dengan pengakuan nabi baru semacam ini.
    Salam,

  3. Buat Nabi lama,
    Saya jadi ingin tahu, bagaimana keyakinan saudara tentang Nabi Isa yang disebutkan akan datang oleh Rasulullah saw dalam Hadits Riwayat Bukhari dan HR Muslim oleh Nabi Muhammad Rasulullah saw,? soalnya setahu saya ada berbagai macam pendapat tentang Nabi Isa ini walau itu dia Islam apalagi kalau dia agama selain Islam, (1)ada yang mengatakan dia sudah Wafat dan tidak akan datang, (2)ada yang mengatakan dia sudah wafat tapi akan datang, (3)ada juga yang berpendapat belum wafat dan akan datang dan (4)ada juga seperti pendapat ahmadiyah itu ( sudah wafat tapi akan datang dengan penjelasan spt di www. alislam.org .Sehingga bisa dibandingkan dengan apa yg dikemukakan oleh ahmadiyah yg katanya disandarkan pada ajaran islam, saya rasa tidak seimbang bila saudara hanya bisa komentar apalagi sampai punya kesimpulan mutlak tapi tidak punya keyakinan yang jelas tentang Nabi Isa ini, mungkin saja saudara punya pendapat yang kelima, namun Bagaimana penjelasannya dalam ajaran Agama Islam?.

  4. Najam…Najam masih Pede membicarakan ttg Isa 😀
    Coba gw tanya kepada ente, “Ghulam Ahmad itu mendakwakan diri sebagai apa saja”?
    Dalam wahyunya Ghulam Ahmad dipanggil sebagai apa saja?
    Silahkan dijawab!!! 😀 Apa sanggup menjawabnya kang 😀

    Kalau udah ente jawab semuanya, silahkan ente uji dengan Hadits ttg kedatangan Isa yang ente imani 😀
    Ada kecocokan tidak antara Hadits tsb dengan pendakwaan Ghulam Ahmad dan wahyu yang diterima oleh Ghulam Ahmad 😀
    Lucu khan kalau ente meyakini kedatangan Isa berdasarkan hadits ttg Isa tetapi tidak sesuai dengan pendakwaan maupun wahyu yang diterima oleh Ghulam Ahmad. Jadi kenapa ente meyakini Ghulam Ahmad? 😀

  5. Quote Nazam:
    yg katanya disandarkan pada ajaran islam

    Jawab:
    Sdr sendiri lihat di atas khan, bersandarkan apa Ahmadiyah itu. Pantas nggak disebut Islam atau siapa yang Islam siapa yang bukan Islam?

  6. shadow wa nabi lama kalau jadi komentator, yang profesisional lah sedikit, masa antum ini bisa lebih tau dari orang ahmadiyah dalam ajarannya.
    Coba ente sebutkan saja defenisi islam menurut keyakinan ente bahwa inilah islam yang dijamin oleh Allah swt dan Rasulullah saw benar yang diridhoi supaya orang bisa memilih ikut yang mana yang baik.
    Ngga adalah orang yang mau ikut dengan dicerca apa yang diyakininya

  7. Mata kita memang terbuka tetapi mata hati belum lah tentu. Sudah banyak penjelasan mengenai Islam dan penjelasan mengenai Ahmadiyah. Tergantung niat orang itu mau menerima kebenaran ataukan hanya pembenaran atas pendapatnya.

    Kebenaran Islam adalah universal, agama2 lain bisa melihat
    kebenaran yang mereka miliki juga ada pada Islam.
    Ahmadiyah hanya menjiplak Islam yang sudah ada, memberikan pengertian akan nabi baru mereka sebagai yang ditunggu oleh ummat agama Islam dan juga yang lain. Bukti wahyu nabi baru Ahmadi yang kami ajukan seperti diatas, bukti bahwa nabi baru Ahmadi tidak mencontoh perilaku Nabi SAW. Dengan mengaku2 dirinya sebagai nabi2 sebelumnya, adakah Nabi SAW pernah mengaku2 seperti itu?
    Penjelasan seperti apa yang mereka punya tentang wahyu tersebut?

  8. Quote najam:
    shadow wa nabi lama kalau jadi komentator, yang profesisional lah sedikit,

    jawab:
    Ane profesional fren….bukan seperti ente ditanyaan masalah Isa, Tadzkirah ente malah bungkam 😀
    Apa pantes tuh ente disebut profesional 😀
    coba ane tanyakan kepada ente lagi, GHULAM AHMAD MENDAKWAKAN DIRI SEBAGAI APA SAJA & DIDALAM WAHYUNYA MGA DIPANGGIL SIAPA?
    tologn dijawab kalau ente mengaku sebagi orang yang profesional 😀

    Quote najam:
    masa antum ini bisa lebih tau dari orang ahmadiyah dalam ajarannya.

    jawab:
    hii…hii…ente orangnya pikun ya. Khan gw bilang ane ini mantan ahmadi jadi tahulah ttg ajaran ahmadiyah.
    Apa bener tuh ahmadiyah tahu dalam hal ajarannya…lalu kenapa 99% Ahmadi tidak tahu ttg tadzkirah 😀

    Quote najam:
    Coba ente sebutkan saja defenisi islam menurut keyakinan ente bahwa inilah islam yang dijamin oleh Allah swt dan Rasulullah saw benar yang diridhoi supaya orang bisa memilih ikut yang mana yang baik.
    Ngga adalah orang yang mau ikut dengan dicerca apa yang diyakininya

    jawab:
    Definisi islam ente cari di google saja sudah ada disono.
    he…hee…katenye ente lebih tahu ajaran ahmadiyah tapi kenapa ente mengatakan “bahwa inilah islam yang dijamin oleh Allah swt dan Rasulullah saw benar yang diridhoi supaya orang bisa memilih ikut yang mana yang baik.
    Ngga adalah orang yang mau ikut dengan dicerca apa yang diyakininya”
    Bang Najam….Khalifah ente tahir ahmad saja ketika mengadakan seminar di UGM mengatakan dirinya sendiri tidak tahu golongan mana yang benar. Jadi sangatlah lucu kalau ente bertanya seperti itu 😀
    Sungguh aneh, saya aja tahu ttg keyakinan Ahmadiyah…nah ini ente malah tidak tahu kalau Kalifah ente mengatakan seperti itu 😀

  9. Buat Najam

    Jusman menulis demikian diatas
    “Sekarang dengan menelaah ayat-ayat tersebut diatas , setiap orang berakal dapat memahami bahwa hakikat Islam baru dapat merasuk ke dalam diri sesoarang apabila wajudnya diwakafkan untuk Allah taala dan untuk jalan-Nya. Dan amanat-amanat yang dia terima dari Allah taala, dia serahkan kembali kepada Sang Penganugerah Sejati itu. Dan tidak hanya secara akidah saja , melainkan secara amalanpun dia memperlihatkan seluruh bentuk Islamnya serta hakikat sempurna Islam tersebut. Yakni seorang yang mengaku Islam membuktikan bahwa tanganya, kaki, kalbu, otak, akalnya, pemahamannya, kemarahannya, rasa kasihnya , kelembutan hatinya, ilmunya, segenap kekuatan rohani dan jasmani yang ia miliki, kehormatannya, hartanya, ketentraman dan kebahagiaanya dan apa saja yang ada secara zahir maupun batin mulai dari rambut-rambut di kepalanya hingga ke kuku-kuku kakinya , bahkan sampai niat-niatnya, partikel partikel kalbunya, dorongan nafsunya, kesemuanya itu telah mengikuti Allah taala sedemikian rupa sebagaimana anggota anggota tubuh yang dimiliki seseorang taat mengikuti orang itu. Ringkasnya hal itu harus terbukti bahwa langkah kebenaran itu telah mencapai suatu derajat dimana saja yang dia punyai sudah tidak lagi menjadi miliknya, melainkan telah menjadi milik Allah taala. Dan segenap bagan tubuh serta kemampuan, telah dikerahkakn untuk mengkhidmati ilahi, sekan-akan semua itu menjadi bagian tubuh Al haq.”

    Nah gw tanya kepada ente apa selama ini ahmadi menggunakan otak dan akalnya 😀 apa pemahamannya sesuai Islam?

  10. Buat Najam:

    Jusman menulis demikian juga diatas.

    “Pertama, menyatakan hanya Allah taala itulah zat yang disembah , dituju dan dicinta serta TIDAK MENYEKUTUKAN APAPUN dalam penyembahan, kecintaaan, takut dan harapan terhadap-Nya. Dan hal-hal yan berkaitan dengan pengkudusan-Nya, pemujian terhdap-Nya, penyembahan-nya dan segenap tata krama penyembahan-Nya, HUKUM-HUKUMNYA-Nya, periintah perintah dan larangan-larangan-nya serta hal-hal yang berkaitan dengan keputusan dan takdir samawi , kesemuanya itu diterima dengan sepenuh hati. Kemudian sepenuhnya menggali segenap kebenaran suci dan makrifat-makrafiat suci yang merupakan sarana untuk mengetahui qudrat-qudrat-Nya yag maha luas, dan yang merupakan perantara untuk mengetahui derajat tinggi permerintah dan kerajaan-Nya, serta yang merupakan suatu penunutun kokoh untuk mengenali kemurkaan-kemurkaan dan anugerah-anugerah-Nya.

    Seperti yang ditulis jusman “TIDAK MENYEKUTUKAN APAPUN”
    Sekarang pertanyaannya buat anda, Apabila ada orang menyembah selain Allah apakah dia keluar dari Islam atau tidak?

    Menurut firman Allah QS.4:36 dikatakan jangalah kamu menyekutukan dengan Dia/Allah suatu apapun. Suatu apapun/syai’an yang berkedudukan sebagai “maf’ul” dalam kata tersebut bentuknya bermacam-macam. Tolong ente sebutkan macam-macamnya?
    Sekalian ente sebutkan arti dari “THAGUT”?
    Bagaimana orang yang mengimani “THAGHUT”, apakah keluar dari Islam atau tidak?

    NB: saya disini tidak pernah mengatakan Ahmadiyah keluar dari Islam. Urusan itu biarlah urusan Allah.

  11. Buat Najam:

    Jusman menulis demikian juga diatas.

    “Pertama, menyatakan hanya Allah taala itulah zat yang disembah , dituju dan dicinta serta TIDAK MENYEKUTUKAN APAPUN dalam penyembahan, kecintaaan, takut dan harapan terhadap-Nya. Dan hal-hal yan berkaitan dengan pengkudusan-Nya, pemujian terhdap-Nya, penyembahan-nya dan segenap tata krama penyembahan-Nya, HUKUM-HUKUMNYA-Nya, periintah perintah dan larangan-larangan-nya serta hal-hal yang berkaitan dengan keputusan dan takdir samawi , kesemuanya itu diterima dengan sepenuh hati. Kemudian sepenuhnya menggali segenap kebenaran suci dan makrifat-makrafiat suci yang merupakan sarana untuk mengetahui qudrat-qudrat-Nya yag maha luas, dan yang merupakan perantara untuk mengetahui derajat tinggi permerintah dan kerajaan-Nya, serta yang merupakan suatu penunutun kokoh untuk mengenali kemurkaan-kemurkaan dan anugerah-anugerah-Nya.

    Seperti yang ditulis jusman “TIDAK MENYEKUTUKAN APAPUN”
    Sekarang pertanyaannya buat anda, Apabila ada orang menyembah selain Allah apakah dia keluar dari Islam atau tidak?

    Menurut firman Allah QS.4:36 dikatakan jangalah kamu menyekutukan dengan Dia/Allah suatu apapun. Suatu apapun/syai’an yang berkedudukan sebagai “maf’ul” dalam kata tersebut bentuknya bermacam-macam. Tolong ente sebutkan macam-macamnya?
    Sekalian ente sebutkan arti dari “THAGUT”?
    Bagaimana orang yang mengimani “THAGHUT”, apakah keluar dari Islam atau tidak?

    NB: saya disini tidak pernah mengatakan Ahmadiyah keluar dari Islam. Urusan itu biarlah urusan Allah..

  12. Bagaimana bisa defenisi Islam dijawab seperti ini

    “Definisi islam ente cari di google saja sudah ada disono.”

  13. quote shadow:
    hii…hii…ente orangnya pikun ya. Khan gw bilang ane ini mantan ahmadi jadi tahulah ttg ajaran ahmadiyah.
    Apa bener tuh ahmadiyah tahu dalam hal ajarannya…lalu kenapa 99% Ahmadi tidak tahu ttg tadzkirah.

    Definisi islam ente cari di google saja sudah ada disono.

    jawab:

    Pantes aja lo sekarang jadi mantan ahmadi, soalnya lo cari definisi islam di google. Jangan2 lo cari info tadzkirah juga dari google.

  14. Quote Najam:
    Bagaimana bisa defenisi Islam dijawab seperti ini

    “Definisi islam ente cari di google saja sudah ada disono.”

    jawab:
    haaa…haaa…mau mengalihkan perhatian kearah lain pak. Bagi gw mudahlah menjawabnya. Digoogle arti Islam sudah umum pak….kurang lebihnya seperti yang ditulis jusman.
    Jadi mana nih jawaban dari ente, apa yang sudah ane jawab pak 😀
    Jangan lupa sesuai pekataan ente sendiri bersikaplah yang profesional 😀

    Quote jack:
    Pantes aja lo sekarang jadi mantan ahmadi, soalnya lo cari definisi islam di google.
    jawab:
    Apa ada hubungannya keluar dari ahmadiyah dengan mencari definisi islam di google….pantes aja ente nggak pinter-pinter…wajar kalau ente masuk kedalam aliran sesat 😀

    Quote Jack:
    Jangan2 lo cari info tadzkirah juga dari google.

    Jawab:
    Ketahuan nggak pernah baca tadzkirah 😀 Coba lu bandingan Tadzkirah yang ente cari dengan google dengan punya ane….
    http://z8.invisionfree.com/islamic/index.php?showtopic=59&st=0
    Sama atau tidak? 😀
    Banyak-banyak belajar Tadzkirah ya Bung Jack, biar ente tidak bodoh terus-menerus & tidak tersesat 😀 Kebodohan janganlah ente pelihara 😀

  15. Jadi Buat Najam & Jack….silahkan ente jawab jawaban saya dibawah ini….jangan berusaha mengalihkan kearah lain ya 😀

    gw copy paste lagi

    Jusman menulis demikian juga diatas.

    “Pertama, menyatakan hanya Allah taala itulah zat yang disembah , dituju dan dicinta serta TIDAK MENYEKUTUKAN APAPUN dalam penyembahan, kecintaaan, takut dan harapan terhadap-Nya. Dan hal-hal yan berkaitan dengan pengkudusan-Nya, pemujian terhdap-Nya, penyembahan-nya dan segenap tata krama penyembahan-Nya, HUKUM-HUKUMNYA-Nya, periintah perintah dan larangan-larangan-nya serta hal-hal yang berkaitan dengan keputusan dan takdir samawi , kesemuanya itu diterima dengan sepenuh hati. Kemudian sepenuhnya menggali segenap kebenaran suci dan makrifat-makrafiat suci yang merupakan sarana untuk mengetahui qudrat-qudrat-Nya yag maha luas, dan yang merupakan perantara untuk mengetahui derajat tinggi permerintah dan kerajaan-Nya, serta yang merupakan suatu penunutun kokoh untuk mengenali kemurkaan-kemurkaan dan anugerah-anugerah-Nya.

    Seperti yang ditulis jusman “TIDAK MENYEKUTUKAN APAPUN”
    Sekarang pertanyaannya buat anda, Apabila ada orang menyembah selain Allah apakah dia keluar dari Islam atau tidak?

    Menurut firman Allah QS.4:36 dikatakan jangalah kamu menyekutukan dengan Dia/Allah suatu apapun. Suatu apapun/syai’an yang berkedudukan sebagai “maf’ul” dalam kata tersebut bentuknya bermacam-macam. Tolong ente sebutkan macam-macamnya?
    Sekalian ente sebutkan arti dari “THAGUT”?
    Bagaimana orang yang mengimani “THAGHUT”, apakah keluar dari Islam atau tidak?

    Jadi kalian berdua yang Profesional ya dalam menjawab sesuai perkataan Najam 😀 Apa nggak malu ente dibilang memelihara kebodohan 😀

  16. Kutipan saya di atas:
    Penjelasan seperti apa yang mereka punya tentang wahyu tersebut?

    Masih banyak PR wahyu kontroversial MGA yang musti dibahas satu per satu.
    Masihkah dibutakan oleh wahyu2 yang semacam itu?
    Salam,

  17. Buat Shadow kalau ente cuma bisa bilang defenisi islam seperti ini:
    “Definisi islam ente cari di google saja sudah ada disono”
    atau
    “Digoogle arti Islam sudah umum pak….”
    dan keyakinan ente tentang islam ‘cari di google’ ya sudah pastilah semua orang jadi bodoh,jawab apapun pertanyaan ente diatas akan ikut jadi bodoh.
    Coba perhatikan tulisan arti islam diatas dicuplik dari buku Aina Kamalaati Islam salah satu Buku Tulisan Mirza Ghulam Ahmad
    yang ente komentari macam-macam kemudian ente tulis
    “….kurang lebihnya seperti yang ditulis jusman.”
    Wa llahu’alam,

  18. Nih gw terangin tata bahasa arabnya menurut Al-Qur’an. Silahkan lu cari di bukunya Ghulam Ahmad “Aina Kamalaati Islam” ttg tata bahasa arabnya, apa ada tuh terulis di bukunya 😀
    Apa tahu tuh Ghulam Ahmad ttg tata bahasa arab 😀

    Dalam QS.:131 kata “Aslamtu” diterjemahkan dengan “aku telah berserah diri”, karena sesudah kata itu ada kata “Li” yang ada pada “Lirobbi”. Akan tetapi kata “Aslamtu” sesudahnya disebut maf’ulnya tanpa “Li” seperti “Aslamtu Wajhiya….” dan “Aslamtu Wajhahu….” yang ada dalam QS.3:20, QS.2:112, dan QS.4:15, maka dia diterjemahkan dengan “aku telah menyerahkan” dan yang kata “Aslama” yang ada di dua ayat yang terakhir, diterjemahkan dengan “dia telah menyerahkan”. Dan kata “Al’islama” yang artinya “berserah diri atau penyerahan” adalah “Masdar” dari fi’il “Aslama”, yang kata “Masdar” tersebut dihadikan “selaku agama” seperti disebutkan “waradhiitu lakumul’islaama diini (QS.5:3), dan menurut ilmu tata bahas arab yang namanya “haal” itu adalah termasuk “sifat”. Jadi, seseorang yang mengaku beragama, maka didalam dirinya harus ada sifat-sifat “berserah diri/penyerahan/”Al-islama” kepada Allah, kepada ketetapan-ketetapan-Nya. Dan orang yang mempunyai sifat islam itu disebut “muslim” yang jamaknya “muslimun”. Sehingga, agama seseorang itu baru akan berarti di sisi Allah apabila dalam dirinya ada sifat-sifat berserah diri kepada-Nya sebagaimana yang disebutkan “”Innaddiina ‘indallahil’islamu (QS.3:19)
    Kalau seseorang mengaku beragama Islam, tetapi pola pikir dan akidah banyak tidak mencerminkan penyerahannya kepada Allah/tidak islami/”Ghirol’islami”, maka hal itu tidak akan ada artinya disisi Allah, tidak akan diterima oleh-Nya.

    Sekarang pertanyaannya buat Jack & Najam, Kedatangan manusia seperti Isa, Muhammad, Musa, Budha, Khrisna, Mesiodarbahmi, dll apakah berdasarkan ketetapan-ketetapan Allah? Bisa anda buktikan dengan Al-Qur’an?

  19. hiii…hiii bung Jack…Bungjack, kenapa ente tidak Profesional????

    nih gw tulis lagi jawaban saya, tolong dijawab ya 😀
    Jadi Buat Najam & Jack….silahkan ente jawab jawaban saya dibawah ini….jangan berusaha mengalihkan kearah lain ya

    gw copy paste lagi

    Jusman menulis demikian juga diatas.

    “Pertama, menyatakan hanya Allah taala itulah zat yang disembah , dituju dan dicinta serta TIDAK MENYEKUTUKAN APAPUN dalam penyembahan, kecintaaan, takut dan harapan terhadap-Nya. Dan hal-hal yan berkaitan dengan pengkudusan-Nya, pemujian terhdap-Nya, penyembahan-nya dan segenap tata krama penyembahan-Nya, HUKUM-HUKUMNYA-Nya, periintah perintah dan larangan-larangan-nya serta hal-hal yang berkaitan dengan keputusan dan takdir samawi , kesemuanya itu diterima dengan sepenuh hati. Kemudian sepenuhnya menggali segenap kebenaran suci dan makrifat-makrafiat suci yang merupakan sarana untuk mengetahui qudrat-qudrat-Nya yag maha luas, dan yang merupakan perantara untuk mengetahui derajat tinggi permerintah dan kerajaan-Nya, serta yang merupakan suatu penunutun kokoh untuk mengenali kemurkaan-kemurkaan dan anugerah-anugerah-Nya.

    Seperti yang ditulis jusman “TIDAK MENYEKUTUKAN APAPUN”
    Sekarang pertanyaannya buat anda, Apabila ada orang menyembah selain Allah apakah dia keluar dari Islam atau tidak?

    Menurut firman Allah QS.4:36 dikatakan jangalah kamu menyekutukan dengan Dia/Allah suatu apapun. Suatu apapun/syai’an yang berkedudukan sebagai “maf’ul” dalam kata tersebut bentuknya bermacam-macam. Tolong ente sebutkan macam-macamnya?
    Sekalian ente sebutkan arti dari “THAGUT”?
    Bagaimana orang yang mengimani “THAGHUT”, apakah keluar dari Islam atau tidak?

  20. jangan lupa nih pertanyaan gw belum ente jawab oleh kalian berdua (Jack & Najam)

    coba ane tanyakan kepada ente lagi, GHULAM AHMAD MENDAKWAKAN DIRI SEBAGAI APA SAJA & DIDALAM WAHYUNYA GHULAM DIPANGGIL SIAPA?

    ini keyakinan Ahmadiyah lho…masak ente berdua pade tdk tahu 😀

  21. @ utk shadow:

    Bagi anda yg mantan, ada pertanyaan nih buat anda. Waktu dulu anda baiat menjadi anggota ahmadiyah, pastinya anda percaya dengan keimanan anda kan? Apa anda dipaksa waktu baiat? pastinya gak kan? Sekarang status anda mantan anggota, anda gencar sekali nyerang ahmadiyah. Jadi ngapain aja dong waktu masih anggota? Ibarat suami isteri bercerai, apakah anda pantas mengecam terus2an mantan isteri anda didepan publik? – Nah apakah sekarang anda sudah jadi manusia yg berakhlak “jauh lebih baik” dari mantan isteri anda?, sementara mantan isteri anda tetap tutup mulut. Harga diri dimana?

    Anda menggunakan nama samaran, karena anda tidak mau diketahui identitas anda kan? – Anda tidak mau diketahui oleh publik kenapa anda keluar dari ahmadiyah kan? – Jangan lupa bung!, dalam hubungan 2 arah itu, selalu ada 2 sisi cerita.

    Anda mungkin berpikir anda seorang ahli agama,mungkin jauh lebih pintar dari kyai2 se Indonesia, mungkin sudah membongkar isi Al Qur’an ribuan kali, tapi bagaimana dengan moral sendiri?

    Kesimpulan saya, tanya pada diri sendiri, apakah sekarang ini anda sudah jadi manusia yg lebih baik setelah keluar dari ahmadiyah?

  22. hii..hii…lihatlah para pembaca…Bung Jack saking tersudutnya mengalihkan jawaban kearah lain…yang Profesional Bung 😀 Keyakinan Ahmadiyah saja ente tidak tahu…payah sekali 😀

    Tugas seorang muslim sesama saudara harus saling mengingatkan meskipun sebelumnya dia adalah mantan 😀

    Dengan ane keluar dari Ahmadiyah, ane merasa sudah lebih baik karena sudah keluar dari kesesatan. Apa menurut anda kesesatan lebih baik dari kebenaran? 😀

    Jadi bung Jack jawabannya apa pertanyaan saya dibawah ini:
    Seperti yang ditulis jusman “TIDAK MENYEKUTUKAN APAPUN”
    Sekarang pertanyaannya buat anda, Apabila ada orang menyembah selain Allah apakah dia keluar dari Islam atau tidak?

    Menurut firman Allah QS.4:36 dikatakan jangalah kamu menyekutukan dengan Dia/Allah suatu apapun. Suatu apapun/syai’an yang berkedudukan sebagai “maf’ul” dalam kata tersebut bentuknya bermacam-macam. Tolong ente sebutkan macam-macamnya?
    Sekalian ente sebutkan arti dari “THAGUT”?
    Bagaimana orang yang mengimani “THAGHUT”, apakah keluar dari Islam atau tidak?

    jangan lupa yang ini pula:
    coba ane tanyakan kepada ente lagi, GHULAM AHMAD MENDAKWAKAN DIRI SEBAGAI APA SAJA & DIDALAM WAHYUNYA GHULAM DIPANGGIL SIAPA?

    ini keyakinan Ahmadiyah lho…masak ente berdua pade tdk tahu

  23. quote:
    Dengan ane keluar dari Ahmadiyah, ane merasa sudah lebih baik karena sudah keluar dari kesesatan. Apa menurut anda kesesatan lebih baik dari kebenaran?

    Jawab:
    Ooh jadi anda sudah merasa lebih baik yah setelah keluar dari JA? Apakah moral anda juga lebih baik? Tau gak anda sudah keblinger karena merasa lebih pintar dan lebih baik.

    Anda boleh jago dalam ajaran Islam, saya hargai itu, angkat topi deh, tapi alangkah lebih baik kalau dibarengi dengan akhlak dan budi pekerti, yg anda tidak punyai, padahal itu bagian dari ajaran Islam.

    kalau anda bukan mantan, pandangan gue lain lagi.

  24. Silakan baca:

    “http://www.mail-archive.com/urangawak@yahoogroups.com/msg00823.html”

    Salam,

  25. hi..hiii….Bung Jack sudah emosi berat sama ane
    Tenang…tenang bung jack…diskusi kita masih panjang….baru beberapa kali saja diskusi dengan ente sudah mulai esmosi Kalau sudah tersudut oleh jawaban dan pertanyaan saya tidak perlulah esmosi.
    He…hee…hee….jadi anda menganggap moral Ahmadiyah lebih baik dari pada saya ya
    Kita definisikan terlebih dahulu apa arti dari “moral” dan”bermoral”. “Moral” adalah baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dsb; akhlak; budi pekerti; susila & “Bermoral” adalah mempunyai pertimbangan baik buruk; berakhlak baik.(“Kamus Besar Bahasa Indonesia”, DEPDIKBUD, hal.592, Balai Pustaka)
    Bung Jack…saya keluar dari Ahmadiyah justru menurut saya Ahmadiyah lebih tidak mempunyai moral. Coba saya tanyakan kepada anda, apa yang dilakukan Ahmadiyah dgn mendustakan ayat-ayat Allah dan memfitnah Rasulullah dengan menggunakan hadits-hadits palsu untuk membenarkan kenabian Ghulam Ahmad, apakah menurut anda lebih bermoral dibandingkan dengan saya sekarang ini?
    Mengingkari perkataan Allah (khaataman Nabiyyin) dan Rasulullah SAW (Laa nabiyya ba’di), menurut anda bermoral atau tidak? Tidak taat kepada perkataan Allah dan Rasulullah SAW, menurut anda bermoral atau tidak?
    Kita lihat lagi perilaku Ghulam Ahmad…..Menurut anda yang dilakukan Ghulam Ahmad untuk menikahi seorang wanita (muhammadi Begum) dengan cara mengancam, apakah bermoral atau tidak?
    Anda baca dalam buku “Da’watul Amir” karangan Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad, cetakan ke-1, hal 82. Dalam buku tersebut ditulis bahwa dalam sajaknya Ghulam Ahmad mengatakan “ORANG BURUK DAN KOTOR”, “SEORANG TOLOL – KARENA KEBODOHANNYA”,
    Pertanyaan saya kepada anda, apa yg saya buktikan ttg perbuatan Ghulam Ahmad tsb menurut anda bermoral atau tidak? kalau seandainya menurut anda perbuatan Ghulam Ahmad tsb tidak bermoral, kenapa anda mau dipimpin oleh orang yang tidak bermoral?
    Bung Jack…Saya tidak merasa diri saya adalah orang yg pintar karena diatas saya masih banyak orang-orang yang pintar dibandingkan saya diantaranya para ulama. Para ahmadi bahkan Anda sendiri menghadapi saya saja sudah begitu tersudut, bagaimana anda mau menghadapi para ulama. Bisa-bisa ente malah mendapat malu
    Orang sebodoh apapun dan bahkan orang yang paling terbodohpun sekalipun menurut gw lebih pintar dibandingkan orang-orang yang memiliki ilmu yang tinggi tetapi mereka tersesat dari jalan Allah. Orang yang pintar menurut gw bukan diukur dari banyaknya ilmu yg dimilki tetapi diukur bagaimana dia mau menggunakan akal sehatnya sehingga dia tidak tersesat dari jalan Allah. Orang yang pintar selalu menggunakan akalnya sendiri dan tidak mau menggunakan akal orang lain. Orang yang pintar tidak akan bertaklid buta, mau mendengarkan kritik dari orang lain, mau membaca dan meniliti buku-buku orang lain yang tidak sepaham dengan dirinya sebagai bahan pertimbangan, tidak mengkultuskan seseorang dengan menganggap apa yang dikatakan org tsb belum tentu benar meskipun dia mengaku seorang nabi dan orang yang pintar hanya selalu berhukum pada hukum-hukum Allah dan bukan berhukum pada perkataan manusia.
    Jadi kesimpulannya mana mungkin seseorang bisa disebut pintar kalau dirinya tersesat dari jalan Allah dengan mengikuti aliran tertentu
    Perumpamaan akal adalah laksana penglihatan yang sehat dan tidak cacat. Sedangkan perumpamaan Al-Qur’an adalah seperti matahari yang cahayanya tersebar merata, hingga memberi kemudahan bagi para pencari petunjuk. Amatlah bodoh jika seseorang tidak menggunakan akal dan tidak menggunakan Al-Qur’an thd pendakwaan seseorang yg mengaku nabi, seperti orang yang tidak mencari cahaya matahari sambil memejamkan matanya. Maka orang ini tidak ada bedanya dengan orang buta. Akal bersama wahyu dalam Al-Qur’an adalah cahaya di atas cahaya. Jika anda menggunakan keduanya niscaya tidak akan terperdaya”.

    Ternyata para pembaca, Moral bung Jack lebih baik daripada Nabinya sendiri MUNGKIN bung jack tidak pernah mendustakan ayat-ayat Allah, MUNGKIN tidak menggunakan hadits-hadits palsu dalam berdakwah dan tidak bersumpah palsu dengan melaksanakan 100% syarat-syarat bai’at yang pernah diucapkannya
    Bisa jadi nabi nih bung jack karena menurut Ahmadiyah berdasarkan QS.4:69 orang yang taat termasuk para nabi…selamat ya bung jack, bisa saja khan ente menjadi nabi berdasarkan ayat tsb

    Kalau orang yang moralnya lebih baik bisa khan bersikap profesional dengan menjawab PR ente dibawah ini:

    Seperti yang ditulis jusman “TIDAK MENYEKUTUKAN APAPUN”
    Sekarang pertanyaannya buat anda, Apabila ada orang menyembah selain Allah apakah dia keluar dari Islam atau tidak?
    Menurut firman Allah QS.4:36 dikatakan jangalah kamu menyekutukan dengan Dia/Allah suatu apapun. Suatu apapun/syai’an yang berkedudukan sebagai “maf’ul” dalam kata tersebut bentuknya bermacam-macam. Tolong ente sebutkan macam-macamnya?
    Sekalian ente sebutkan arti dari “THAGUT”?
    Bagaimana orang yang mengimani “THAGHUT”, apakah keluar dari Islam atau tidak?

    Ayo semangat Bung Jack, ente pasti bisa menjawabnya

    dan jangan lupa pula PR ente dibawah ini, tolong dijawab dengan profesional ya

    coba ane tanyakan kepada ente lagi, GHULAM AHMAD MENDAKWAKAN DIRI SEBAGAI APA SAJA & DIDALAM WAHYUNYA GHULAM DIPANGGIL SIAPA?
    ini keyakinan Ahmadiyah lho…masak ente tdk tahu

  26. Jack tidak perlu angkat topi buat shadow tetapi cukup angkat kaki dari Ahmadiyah

  27. Mau tanya nih…
    Kenapa kebanyakan orang JAI pake nama depan Ahmad?

  28. Bt Ahmadi,
    Masjid dan majlis kami terbuka untuk para Ahmadi yang mau mendalami lebih jauh tentang Islam juga Ahmadiyah.
    Salam,

  29. sahabat ! banyak sudah kemjuan yang tuan capai, teruslah berjuang demi tegaknya Agama. setiap kebenaran yang datang dari Tuhan tak akan ada yang bisa menghapusnya, ahmadiyah kan memperjuangkan Islam. Ahmadiyah hanyalah wadah dan Isinya adalah Islam

  30. Ass. Tuan saya sudah mutasi ke Kota Banjarnegara.
    yang muda nampak sekali banyak kemajuan ok slamat berjihad

  31. Bt Sunda Kelana,
    Betul, Ahmadiyah adalah wadah untuk menghancurkan Islam yang sudah dibawa oleh Nabi SAW dan menjadikan MGA sebagai idola/nabi baru. Jangan bilang kalau Sdr tidak mengagung-agungkan MGA.
    Bagaimana Sdr menyebut Ahmadiyah itu Islam, sedangkan yang jadi patokan selain Al Quran dan Hadist adalah Tazkirahnya MGA.
    Yang katanya tidak ada syariat baru, tapi ada syariat tidak boleh sholat dibelakang ghair Ahmadiyah, soal candah dsb.
    Salam,

  32. LPIA Prediction test for:
    TOEFL / TOEIC / IELTS
    Hanya Rp. 250rb
    contact person :
    sms/ call : 085710668820

  33. sangat mencerahkan.. great sharing!

  34. Aku tak kenal ahmadiyah
    Dan tak mau kenal.

  35. No ahmadiyah
    Ku ketik dgn tgan kiri nama mu

  36. wahh…pada detail semua jawabannya,ane jadi malu nih pengen ngomong apaan haha,
    soal jawabanya pada bagus semua, ^_^ perbedaan itu y wajarlah asal jangan saling menyakiti,”islam itu damai”……

  37. sangat-sangat-sangat mendidik…. jempol untuk shadow’s…..

Leave a reply to najam Cancel reply